
“Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada hari raya kurban yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduk, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah kurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka, tenangkanlah jiwa dengan berkurban,” (H.R. Tirmidzi).
Sahabat Abi Ummi, tidak terasa dalam waktu 2 minggu lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha. Pastinya setiap menjelang hari raya kurban ini, banyak kaum muslim akan disibukkan dengan kegiatan memilih hewan kurban untuk hari raya nanti, karena mengingat keutamaannya. Walaupun di era sosial media seperti sekarang sudah mulai menjamur toko-toko kurban online dengan penawaran-penawaran paket kurban yang menarik dan pastinya memudahkan konsumen. Namun, masih ada di antara kita yang ingin terjun langsung dalam membeli hingga menyembelih hewan kurbannya sendiri.
Keinginan untuk memilih hewan kurban sendiri kemungkinan diawali dari keinginan mendapatkan hewan kurban terbaik dan dengan harga sesuai budget. Pertanyaannya, kira-kira permasalahan apa yang akan kita hadapi jika ingin membeli hewan kurban secara langsung? Wah, tentunya pertanyaan ini cukup sederhana untuk dijawab Sahabat Abi Ummi. Pastinya kalau mau beli hewan sendiri akan memunculkan kebingungan buat kita-kita yang tidak mengetahui seluk beluk hewan ternak, khususnya bingung mengenai ciri-ciri hewan kurban yang baik dan bisa dijadikan kurban. Nah, supaya Sahabat Abi Ummi enggak ikutan bingung, yuk kita kupas bagaimana tips dan triknya memilih hewan kurban. Jangan sampai kita sudah pilih-pilih tapi akhirnya salah pilih ya…
1. Bagaimana, ya, Cara Bisa Mengetahui Umur Hewan yang Akan Dibeli?

Saat ingin membeli hewan, salah satu kriteria utama yang perlu kita lihat adalah umur hewan. Apakah hewan itu sudah masuk kriteria yang bisa dikurbankan atau belum, tentunya kriteria ini sudah ditentukan berdasarkan kaidah syariatnya, ya. Sekarang bisa kita ambil contoh hewan-hewan yang paling umum dijadikan kurban di Indonesia. Untuk kategori usia yang sudah bisa dikurbankan berbeda-beda untuk setiap jenis hewannya. Untuk sapi, apabila sudah 2 tahun, domba 6 bulan sampai dengan 1 tahun, dan kambing jika usianya sudah 1 tahun.
Lalu, bagaimana kita bisa tahu umur hewan itu?
Usia hewan bisa kita lihat dari giginya, dilihat dari jumlah gigi susu yang sudah berganti menjadi gigi tetap. Cara membedakan gigi susu dan gigi tetap adalah dengan melihat warna giginya. Gigi susu berwarna putih, sedangkan gigi tetap berwarna agak kekuningan. Nah, kalau terkait jumlah gigi yang sudah berganti, jika pada kambing dan domba apabila satu pasang gigi serinya sudah berganti, maka umurnya diperkirakan 1 tahun. Sedangkan pada sapi, jika satu pasang gigi serinya sudah menjadi gigi tetap, maka usianya diperkirakan sudah 2 tahun.
Melihat umur sapi berdasarkan giginya sebetulnya hanya sebuah perkiraan ya, Sahabat Abi Ummi. Jika kita ingin tahu umur pastinya, kita bisa lihat di daftar catatan usia yang dimiliki peternak, berdasarkan informasi kapan hewan itu dilahirkan. Namun, tidak semua peternak memiliki data ini.
2. Pastikan Hewan yang Dibeli Tidak Cacat

Dari al-Barra’ bin ‘Azib, ia berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan kurban, yaitu hewan buta sebelah yang tampak jelas butanya, hewan sakit yang tampak jelas sakitnya, hewan pincang yang tampak jelas pincangnya, dan hewan yang sangat kurus sehingga tidak mempunyai sumsum tulang,’” (H.R. Tirmizi, Abu Daud, an-Nasai, Ibn Majah, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim).
Berdasarkan dalil hadis di atas, sudah sangat jelas dikatakan bahwa kita tidak boleh menjadikan hewan yang cacat untuk kurban. Jadi, ketika kita hendak membeli hewan, kita pun perlu melihat sapi, domba atau kambing yang ingin kita beli itu sempurna secara fisik ataukah ada kecacatan. Jika cacat, ya jangan dibeli.
3. Perhatikan Tingkah Laku Hewannya
Selain hewan yang akan dikurbankan tidak boleh cacat, hewan pun harus sehat. Salah satu cara melihat kesehatan hewan adalah dengan melihat bagaimana tingkah laku hewan itu. Bagaimana cara melihat kondisi kesehatan hewan dari tingkah lakunya ya? Sahabat Abi Ummi bisa mengamati cara makannya, lahap atau tidak. Lalu, perhatikan juga hewan tersebut enerjik dan gesit atau tidak. Jika hewannya tidak mau makan, loyo, dan lebih banyak menyendiri, bisa jadi hewan itu sedang ada masalah dengan kesehatannya. Jika Sabahat Abi Ummi menemukan hewan dalam kondisi seperti itu, pilihlah hewan yang lain saja.
4. Apakah Bisa Mengetahui Kondisi Kesehatannya Melalui Mata, Hidung, dan Anusnya?
Kita pun bisa secara langsung melihat kesehatan hewan dari mata, hidung, dan anusnya. Mata hewan yang sehat akan terlihat bersih dan tidak belekan serta bagian dalam kelopak matanya berwarna merah muda. Nah, bagaimana dengan kondisi hidung hewan yang sehat?
Hidung hewan yang sehat akan sedikit basah, namun tidak becek. Hewan yang sehat pun di sekitar anusnya tidak banyak kotoran yang menempel. Jika di sekitar anus banyak kotoran yang menempel, lihatlah kondisi kotorannya, karena biasanya kalau anusnya kotor hal ini menandakan bahwa hewan itu sedang mengalami diare. Hewan yang terkena diare tentu tidak sehat kan?
5. Hati-Hati dengan Sapi dan Kambing Gelonggongan

Nah, setelah mengetahui umur dan kesehatannya kita pun perlu waspada dengan modus-modus kecurangan yang dilakukan oleh penjual hewan ternak. Salah satu bentuk kecurangan yang terjadi adalah dengan maraknyanya penjualan sapi dan kambing gelonggongan. Apa sih sapi dan kambing gelonggongan itu? Sapi dan kambing gelonggongan adalah sapi dan kambing yang diberi minum dalam jumlah banyak dengan tujuan menambah massa tubuh hewan yang akan dijual. Berat hewan mempengaruhi harga jual kan?
Jika kita membeli sapi dan kambing gelonggongan, secara finansial kita pasti rugi, sebab kita membeli dengan harga yang lebih mahal daripada yang seharusnya. Ambil contoh, kita membeli hewan kurban 300 kilogram, tetapi sebetulnya hewan kuban tersebut hanya 295 kilogram. Lalu, 5 kilogramnya kemana? 5 kilogram itu sebetulnya hanya air yang diminumkan ke sapi. Penjual hewan kurban memaksakan hewan yang dijualnya untuk menaikkan timbangan sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih tinggi.
Selain itu, kualitas daging kurban yang dihasilkan pun akan berbahaya bagi kita. Daging sapi dan kambing gelonggongan lebih mudah mengalami pembusukan. Pembusukan tersebut disebabkan oleh banyaknya air yang tidak semestinya ada di dalam daging. Jadi, terbayang dong seberapa ruginya kita?
Lalu, bagaimana caranya membedakan sapi dan kambing gelonggongan dengan yang normal?
Cara membedakannya adalah dengan melihat tanah di bawah sapi atau kambing itu berdiri. Jika tanah di bawahnya becek maka bisa jadi intensitas hewan tersebut buang air cukup tinggi, bukankah jika kita banyak minum air pun demikian? Jika kita melihat kondisi seperti itu, daripada ragu dan takut sendiri, sebaiknya cari tempat penjualan hewan lain yang lebih terpercaya.
Demikianlah beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat membeli hewan kurban. Semoga dengan informasi ini, Sahabat Abi Ummi yang tadinya bingung dan takut saat membeli hewan kurban, jadi lebih yakin untuk memilih hewan mana yang akan dibeli. Selamat memilih hewan kurban yang terbaik Sahabat Abi Ummi.
Hot News:
Tidak Peduli Usiamu, Pekerjaanmu, atau Asalmu, Buktikan Cintamu pada Allah dengan Berkurban.
Penjualan Kurban secara Online dan Modern Menjamur. Ayo, Mantapkan Niat Berkurbanmu!
Masya Allah, Bahkan Hewan Saja Tenang ketika Mendengar Asma Allah. Bagaimana dengan Kita?