
Bersikap amanah merupakan tanggung jawab setiap manusia di muka bumi. Utamanya bagi seorang pemimpin, sikap amanah begitu diperlukan untuk menjalankan tanggung jawab yang diembannya. Memiliki pemimpin yang amanah merupakan idaman bagi seluruh manusia. Berikut akan dipaparkan karakteristik dan dasar-dasar ilmu yang melandasi tentang informasi pemimpin yang amanah.
Amanah berarti sebuah kepercayaan. Dapat memegang amanah berarti dapat memegang kepercayaan dari segala sesuatu yang diembankan kepada seorang pemimpin. Amanah pada dasarnya adalah hal yang harus dipertanggung jawabkan. Dengan mampu menjaga amanah, maka seorang pemimpin akan mampu menjalankan tugasnya secara baik dan dapat dipercaya dalam konteks ruang yang luas.
Pemimpin yang Amanah adalah Pemimpin yang Mampu Menjaga Aib

Seorang pemimpin dikatakan memiliki amanah yang baik apabila mampu menjaga dirinya dalam menyimpan aib dirinya sendiri, terutama aib sesamanya. Seorang pemimpin yang amanah akan mampu menghindarkan diri dari perkara tercela yang mampu memberikan predikat buruk bagi sesamanya. Menjaga aib pada dasarnya berarti menjaga keburukan diri orang lain dari pengetahuan khalayak umum yang seharusnya tidak mengetahuinya. Pada dasarnya, kita semua adalah saudara yang seharusnya bisa saling menjaga dan mampu menyimpan aib saudara kita dengan baik dan terjaga.
Pemimpin yang Amanah adalah Pemimpin yang Menepati Janji

Seorang pemimpin dikatakan amanah apabila mampu menepati janji yang telah diucapkannya. Hakikatnya, janji adalah suatu perkara yang harus ditepati dan dilaksanakan dengan segera. Utamanya seorang pemimpin, melanggar janji adalah sebuah bentuk tindakan tercela yang mencerminkan sebuah sikap keteledoran yang mampu menghilangkan kepercayaan. Janji sepatutnya ditepati dan dilaksanakan dengan baik sesuai dengan persyaratan dan kaidah dari janji itu sendiri.
Pemimpin yang Amanah akan Bertanggung Jawab terhadap Perkara Sekecil Apapun

Memiliki amanah berarti harus mampu bertanggung jawab terhadap perkara sekecil apapun. Pemimpin yang bertanggung jawab akan mengemban segala bentuk kepercayaan yang dibebankan kepadanya dan tidak melihat seberapa besar atau kecilnya bentuk kepercayaan tersebut. Pemimpin yang amanah tidak menuntut timbal balik, sebaliknya pemimpin yang amanah akan menjalani hakikat nyata yang ditimpakan kepada dirinya agar mampu memegang kepercayaan sekecil apapun.
Memegang amanah pada dasarnya berarti memegang janji untuk melaksanakan suatu hal. Islam jelas mengajarkan hambanya untuk mampu memegang amanah secara baik dan benar. Dalam suatu hadits dipaparkan bahwa:
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي أَبِي شُعَيْبُ بْنُ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ الْحَارِثِ بْنِ يَزِيدَ الْحَضْرَمِيِّ عَنْ ابْنِ حُجَيْرَةَ الْأَكْبَرِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا تَسْتَعْمِلُنِي قَالَ فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبِي ثُمَّ قَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةُ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ إِلَّا مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا
Abu Dzar berkata: ya rasulallah tidakkah kau memberi jabatan apa-apa kepadaku? Maka rasulullah memukul bahuku sambil berkata: “Hai Abu Dzar kau seorang yang lemah, dan jabatan itu sebagai amanat yang pada hari qiyamat hanya akan menjadi kemenyesalan dan kehinaan. Kecuali orang yang yang dapat menunaikan hak dan kewajibannya, dan memenuhi tanggung jawabnya” (HR. Bukhary).
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي أَبِي شُعَيْبُ بْنُ اللَّيْثِ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ الْحَارِثِ بْنِ يَزِيدَ الْحَضْرَمِيِّ عَنْ ابْنِ حُجَيْرَةَ الْأَكْبَرِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا تَسْتَعْمِلُنِي قَالَ فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبِي ثُمَّ قَالَ يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةُ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ إِلَّا مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا
Abu Hurairah R.A. berkata: rasulullah saw bersabda: “kamu akan berebut pemerintahan, dan akan menjadi penyesalan pada hari kiamat (HR. Bukhary).
Memegang amanah berarti memegang tanggung jawab untuk kepentingan suatu kelompok. pemimpin yang amanah merupakan cerminan dari taatnya seorang hamba kepada Tuhannya. Dengan menjadi pemimpin yang amanah, maka sebuah keberaturan dari tujuan kelompok akan tercipta dan terlaksana sesuai prosedur dengan baik dan benar. Jadilah pemimpin yang amanah!
Siapkah Abi dan Ummi menjadi pemimpin yang amanah?