
Abi dan Ummi, pada artikel sebelumnya, kita telah membahas sah atau tidaknya shalat Tarawih sendiri. Ternyata, shalat Tarawih sendiri diperbolehkan jika kondisi kita tidak memungkinkan untuk berjamaah. Lalu, bagaimana pandangan hadis terhadap shalat Tarawih sendiri? Berikut ini penjelasan shalat Tarawih sendiri dan keutamaannya dalam berjamaah.

Para Sahabat Melakukan Jamaah ketika Nabi saw. Tidak Hadir
Ada riwayat ketika Nabi tidak hadir ke masjid untuk berjamaah shalat Tarawih di masjid sehingga para sahabat melakukan shalat Tarawih secara berjamaah, meskipun dalam beberapa kelompok jamaah yang terpisah. Ketika Nabi sedang shalat Tarawih sendiri di rumah hingga akhirnya mengetahui bahwa para sahabatnya shalat Tarawih berjamaah di masjid, Nabi tidak melarangnya, tetapi justru memujinya.
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ الْهَمْدَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا أُنَاسٌ فِي رَمَضَانَ يُصَلُّونَ فِي نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ مَا هَؤُلَاءِ فَقِيلَ هَؤُلَاءِ نَاسٌ مَعَهُمْ قُرْآنٌ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ يُصَلِّي وَهُمْ يُصَلُّونَ بِصَلَاتِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَابُوا وَنِعْمَ مَا صَنَعُوا قَالَ أَبُو دَاوُد لَيْسَ هَذَا الْحَدِيثُ بِالْقَوِيِّ مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ ضَعِيفٌ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa’id al-Hamdani telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Muslim bin Khalid dari al-‘Ala` bin Abdurrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah saw. keluar dan beliau melihat orang-orang tengah mengerjakan shalat di pojok-pojok masjid. Beliau bersabda, ‘Apa yang sedang diperbuat oleh mereka?’ Maka, dijawab, ‘Beberapa orang yang tidak hafal Alquran, sedangkan Ubay bin Ka’ab tengah mengerjakan shalat yang diikuti oleh mereka.’ Maka, Nabi saw. bersabda, ‘Mereka benar, alangkah baiknya amal perbuatan mereka.'” Abu Daud berkata bahwa hadis ini tidaklah kuat sebab Muslim bin Khalid riwayatnya lemah. (H.R. Abu Daud – 1169).
Hadis itu hanya diriwayatkan oleh Abu Daud. Abu Daud sendiri menilai bahwa hadis itu lemah karena salah satu perawinya Muslim bin Khalid didaifkan oleh Abu Daud. Pendapat ulama lain juga cenderung demikian, misalnya al-Bukhari menilai Muslim bin Khalid munkar al-hadis, an-Nasa’i laisa bi qawi (tidak kuat), dan Ibnu Hajar meragukannya. Namun, ditemukan matan hadis yang hampir mirip ditemukan dalam Sunan al-Baihaqi dari hadis riwayat Tasa’labah bin Abi malik dan sahih.
Adanya Hadis tentang Keutamaan Shalat Tarawih Berjamaah
Selain itu, ada beberapa riwayat yang mendukung lebih afdalnya shalat Tarawih secara berjamaah dibandingkan melaksanakan shalat Tarawih sendiri lewat keutamaan yang dikemukakan oleh Nabi.
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفُضَيْلِ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجُرَشِيِّ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ صُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُصَلِّ بِنَا حَتَّى بَقِيَ سَبْعٌ مِنْ الشَّهْرِ فَقَامَ بِنَا حَتَّى ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ ثُمَّ لَمْ يَقُمْ بِنَا فِي السَّادِسَةِ وَقَامَ بِنَا فِي الْخَامِسَةِ حَتَّى ذَهَبَ شَطْرُ اللَّيْلِ فَقُلْنَا لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ نَفَّلْتَنَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِنَا هَذِهِ فَقَالَ إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ …
Telah menceritakan kepada kami Hannad telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Fudlail dari Daud bin Abu Hind dari al-Walid bin Abdurrahman al-Jurasyi dari Jubair bin Nufair dari Abu Dzar berkata, “Kami berpuasa Ramadan bersama Rasulullah saw., tetapi beliau tidak shalat malam bersama kami sampai tersisa tujuh hari dari Ramadan. Setelah itu, beliau shalat bersama kami hingga sepertiga malam. Kemudian, beliau tidak shalat bersama kami pada malam kedua puluh enam. Beliau shalat bersama kami pada malam kedua puluh lima hingga lewat tengah malam. Kami berkata kepada beliau, ‘Seandainya Anda jadikan sisa malam ini untuk kami melakukan shalat nafilah.‘ Beliau bersabda, ‘Barang siapa yang shalat fardu bersama imam hingga selesai diberikan baginya pahala shalat satu malam.'” (H.R. Tirmidzi 734, hadis ini diriwayatkan juga oleh Nasa’i 1857, Ibn Majjah 1317, dan Ahmad 20450).
Itulah hukum shalat Tarawih sendiri. Shalat Tarawih sendiri boleh, tetapi lebih baik dikerjakan secara berjamaah. Hal itu karena terdapat banyak anjuran kuat untuk melakukan shalat Tarawih secara berjamaah bersama imam dibandingkan melakukan shalat Tarawih sendiri. Pendapat yang lebih mengafdalkan shalat Tarawih sendiri merupakan pendapat yang tidak kuat (marjuh). Wallahualam bissawab.