
Kita telah banyak mengenal banyak sekali cerita dari sejarah masa lalu. Selain itu, telah banyak pula tempat yang mengandung begitu banyak cerita dan menjadi saksi bisu bahwa bertahun lalu pernah ada kejadian heroik yang di atasnya. Mungkin juga kita sudah tidak asing lagi dengan sebuah tempat bersejarah yang bernama Uhud. Tempat di mana cerita Rasulullah dan para sahabatnya melancarkan suatu strategi perang melawan kafir quraisy.
Saat dulu pertama kali saya mendengar salah satu dari cerita Rasulullah Muhammad saw. tentang perang Uhud ini, saya masih sangat kecil dan belum lagi memahami utuh penjelasan tentang cerita itu. Bagi seorang kinestetik, berkunjung pada suatu tempat bersejarah adalah para pembelajaran paling tepat. Menginjakkan kaki dan merasakan langsung udara di sana, memijakkan kaki di bukit Uhud, dan memandangi makam para syuhada Uhud rasanya seperti merasakan sebuah pesan dari masa lalu yang begitu kuat.
Terbayang bagaimana cerita Rasulullah saat digempur musuh sesudah sebagian besar kaum muslimin merasa ada di atas angin dan tergiur oleh ghanimah lantas menuruni bukit, padahal musuh sedang melancarkan strateginya. Terlukalah Rasululah terhantam batu yang membuat giginya tanggal. Dan kisah para sahabat setianya yang dengan sigap langsung membuat benteng hidup, membentengi Rasulullah dengan tubuh mereka sendiri. Terkisah Nusaibah binti Ka’ab seorang wanita usia 60 tahun yang tetap bersemangat dengan kelihaiannya memainkan pedang dan menjadi salah satu tameng hidup sang Rasul, dia tertusuk belasan tusukan panah. Tapi luka yang perih itu tak terasa apapun saat Rasulullah berujar seraya berdoa, “Ya Allah, jadikan Nusaibah dan keluarganya sahabatku di surga.” Pekikan doa Rasulullah yang justru malah semakin membarakan semangatnya dan membuatnya semakin totalitas dengan perjuangannya.
Jarak ribuan tahun dengan kejadian tersebut, tidak membuat Uhud kehilangan keeksotikan sejarah yang ada padanya. Dia akan selalu menjadi saksi bisu. Dan saya menangkap beberapa pesan dari Uhud;
1. Jangan terlena hiasan dunia, sampai saat ini, kisah Uhud akan banyak terulang.

Menyikapi kisah Uhud, tidak bisa kita menghilangkan, bahwa di zaman sekarang ini, ribuan tahun setelah wafatnya Rasulullah, kisah tersebut akan terus terulang.
Coba perhatikan, ada banyak sekali fenomena yang di hadapi ummat muslim di akhir zaman ini yang kurang lebih kondisinya sama seperti cerita Rasulullah dan para sahabatnya di Uhud. Berapa banak kondisi kita merasa sudah menang, padahal sebenarnya kita hanya sedang terlena buaian kepuasan pada diri sendiri dan akhirnya malah menjadi lengah terhadap gempuran serangan musuh yang akhirnya malah membuat posisi kemenangan berpindah dengan begitu mudahnya. Parahnya lagi, banyak umat sekarang yang tidak menyadari, bahwa dirinya sedang berada dalam kepungan musuh islam dan malah berleha-leha.
Dari Uhud, tersampaikan pesan tentang jangan terlena! Jangan lengah! Tetaplah waspada.
2. Menjadi sahabat setia Rasulullah Muhammad SAW
Menjadi sahabat setia Rasulullah dalam kondisi bagaimanapun, entah sakit ataupun perih, jauh lebih menggiurkan dari ghanimah atau harta rampasan perang yang berserakan dan begitu menggoda.

Tidakkah menjadi sosok-sosok sahabat yang tetap bertahan membela dan menjadi tameng nabi saat di Uhud dulu itu meski sampai berdarah-darah mempertahankan keyakinan dan terluka parah, adalah lebih mulia dan itulah kemenangan sesungguhnya? Tidakkah menjadi sosok-sosok yang Rasulullah doakan menjadi sahabatnya di surga jauh lebih abadi dari sekedar harta dunia yang sifatnya fana?
Dari Uhud, pesan yang utuh tersampaikan kepada kita manusia-manusia akhir zaman yang terbentang jarak dan waktu begitu jauh dengan cerita Rasulullah tersebut. Tapi kita bisa menjadi umat yang bisa mengambil hikmah dan pesan yang tersembunyi dan pelajaran sepanjang masa dari cerita-cerita tersebut. Yang tidak lantas hanya menjadi cerita yang sebatas cerita, lalu habis ditelan waktu yang semakin menua.
Ya Rasulullah, kami ummatmu, yang berjarak begitu jauh darimu, tapi kami begitu merinduimu. Merinduimu lewat cerita tentangmu, cerita Rasulullah yang akan selalu coba kami maknai dalam keseharian kami dan meneladanimu sekuat kemampuan kami.
Hot News:
Ketegasan dan Kelembutan di Rumah Tangga Rasulullah Saw.
Karakter Pemimpin Pada Diri Rasulullah SAW
Pelajaran tentang Keluarga Islami dari Luqmanul Hakim
Inilah Cara Khadijah binti Khuwailid dalam Menenangkan Nabi yang Gelisah
Mengingat Kembali Kisah dan Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad Saw.