Abi Ummi

  • Home
  • Parenting
    • Bayi
    • Balita
    • Anak
    • Dewasa
    • Keluarga
    • Masyarakat
  • Islam
    • Info Islam
    • Ramadan
    • Alquran
  • Hunian
    • Desain dan Interior
  • Opini
  • Fashion
  • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Kehamilan
    • Makanan
    • Resep
  • Kisah
    • Cerita Anak
    • Inspirasi
    • Contoh Kasus
  • Fun
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
    • Cerpen
    • DIY (Do It Yourself)
    • Puisi
  • Komunitas
    • Desa Quran
Home / Kisah / Inspirasi / Kisah Teladan Aisyah binti Abu Bakar (Part 2)

Kisah Teladan Aisyah binti Abu Bakar (Part 2)

June 5, 2015 by Ila Rizky

Kisah Teladan Aisyah binti Abu Bakar (Part 2)

Bagikan di Facebook

Aisyah binti Abu Bakar mendapatkan kedudukan yang istimewa karena menikah dengan Nabi Muhammad saw. Sebab, pernikahan inilah Aisyah binti Abu Bakar menjadi ummahatul mukminin. Abi dan Ummi, bagaimana kisah selengkapnya, silahkan simak di bawah ini!

3. Kabar dari Jibril tentang Pernikahan Aisyah binti Abu Bakar

Sebelum pernikahan itu terjadi, sesungguhnya Nabi saw. mengetahui bahwa Aisyah r.a. akan menjadi istri beliau, sebagaimana berita yang disampaikan Jibril. Nabi saw. bersabda kepada Aisyah sesudah pernikahan beliau dengannya. Kabar dari Jibril ini menguatkan ikatan bahwa Aisyah dan Nabi Muhammad saw. akan menjadi pengantin abadi di dunia dan akhirat.

Nabi Muhammad berkata, “Aku melihatmu dalam mimpiku selama tiga malam, malaikat mendatangiku denganmu dalam selembar kain sutra yang bagus lantas malaikat itu berkata, ‘Ini adalah istrimu’, kusingkapkan kain dari wajahmu, ternyata wanita itu adalah engkau. Kemudian aku berkata, ‘Jika itu berasal dari sisi Allah, niscaya Dia pasti mewujudkannya,’” (H.R. Bukhari dalam kitab Manaqibul Anshar (VII/264 [3895]), dan diriwayatkan juga oleh Muslim dalam Fadha’ilush Shahabah (XV/202 [2438]).

Pinangan penuh berkah ini semakin menguatkan ikatan antara Nabi saw. dengan Abu Bakar r.a. Hubungan ini bertambah kuat dan kukuh. Nabi Muhammad saw. tidak mendapatkan sesuatu yang setara untuk membalas kebaikan Abu Bakar di dunia maka yang paling menyenangkan Abu Bakar adalah pernikahan beliau dengan putrinya. Pernikahan ini membuat kekerabatan antara Abi Bakar dan Nabi Muhammad saw. menjadi semakin erat.

4. Pernikahan Aisyah binti Abu Bakar dengan Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad saw. dan Aisyah binti Abu Bakar menikah pada bulan Syawal tahun kedua hijriah, sesudah Perang Badar. Bulan ini meninggalkan kesan yang indah pada diri Aisyah r.a., karena pada bulan itulah dia mulai berkumpul serumah dengan Nabi Muhammad saw.

Aisyah r.a. bertutur, “Rasulullah menikahiku pada bulan Syawal, lantas beliau menjadi pengantin denganku pada bulan Syawal pula. Maka adakah istri Rasulullah saw yang lebih dekat kedudukannya dan lebih berbahagia bersama Nabi saw. melebihi aku?” (H.R. Muslim, kitab An-Nikah (IX/209[1423]), Darimi dalam kitab An-Nikah(II-145), Ahmad (VI/54, 206), Ibnu Majah dalam kitab An-Nikah (I/641[1990]), Nasa’I dalam kitab An-Nikah (VI/70 [3236]), Ibnu Sa’ad (VIII/59).

Dalam kisah teladan Aisyah binti Abu Bakar ini membuat kita belajar bahwa Allah memberkahi pernikahan yang dilandaskan atas niat untuk meraih ridha Allah. Pernikahan juga menjadi salah satu jalan untuk mengeratkan ikatan kekerabatan sehingga mempelai dan mertua saling bahu-membahu dalam mengemban amanah dakwah. Kita juga jadi tahu mengapa ada banyak orang yang menikahkan putra dan putrinya di bulan Syawal karena bulan ini merupakan bulan yang diberkahi setelah bulan Ramadan. Semoga Abi dan Ummi dianugerahi keberkahan pula bagi keluarga yang sedang dibangun bersama pasangan.

bersambung

Bagikan di Facebook

Kategori: Inspirasi, Kisah


Komentar Abi/Ummi?

Inovasi Keren Afrakids
Download E-book

Copyright © 2015 · AbiUmmi.com Komunitas Keluarga Islami Indonesia