Abi Ummi

  • Home
  • Parenting
    • Bayi
    • Balita
    • Anak
    • Dewasa
    • Keluarga
    • Masyarakat
  • Islam
    • Info Islam
    • Ramadan
    • Alquran
  • Hunian
    • Desain dan Interior
  • Opini
  • Fashion
  • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Kehamilan
    • Makanan
    • Resep
  • Kisah
    • Cerita Anak
    • Inspirasi
    • Contoh Kasus
  • Fun
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
    • Cerpen
    • DIY (Do It Yourself)
    • Puisi
  • Komunitas
    • Desa Quran
Home / Parenting / Istri Solehah / Di Mana Kamu Menemukan Istrimu?

Di Mana Kamu Menemukan Istrimu?

March 28, 2015 by Wahyu Awaludin

apa yang harus dilakukan suami jika istri suka ke diskotek

51

SHARES

Bagikan di Facebook

Seorang laki-laki datang ke ustaz. Wajahnya sangat gundah gulana. Ia tak henti-hentinya mengelap wajahnya dengan saputangan. Pandangan matanya menengok jam yang ada di dinding berkali-kali. Tampaknya ia sedang terburu-buru.

Ustaz yang kini ada di hadapannya pun tampaknya paham. Ia membuka percakapan, “Anda tampak terburu-buru?”

apa yang harus dilakukan suami jika istri suka ke diskotek
Istri senang ke diskotek?

Lelaki tadi malu karena sang ustaz menyadari kegelisahannya. Ia salah tingkah, berusaha menyembunyikan kegalauannya. Si lelaki terdiam dan mengangguk.

“Iya, benar, Ustaz….”

“Boleh tahu apa yang membuat Ananda gelisah?” tanya ustaz.

“Justru itulah yang ingin saya ceritakan,” cerita sang lelaki akhirnya dimulai.

“Saya lelah, Ustaz…” lelaki itu membuka suara, “Saya lelah dengan istri saya….”

Sang ustaz diam saja. Ia duduk bersila dan tampak memperhatikan si lelaki dengan serius. Ditatap seperti itu, si lelaki yakin bahwa dirinya akan didengarkan dengan baik.

“Kemarin malam, saya pulang larut karena ada meeting di kantor,” ujar si lelaki. “Begitu saya tiba di rumah, saya bingung karena tak ada yang membukakan pintu, padahal saya sudah memberitahu dia bahwa saya akan pulang malam.”

“Tadinya, saya pikir istri saya tertidur karena lelah menunggu saya. Maka dari itu, saya turun sendiri dari dalam mobil dan masuk ke rumah dengan kunci cadangan yang saya miliki. Namun, setelah saya mencari ke seisi rumah, saya tidak menemukan istri saya. Yang ada hanya anak remaja saya yang sudah tertidur lelap di kamarnya.”

“Saya kebingungan. Ke mana istri saya? Apakah dia sedang ke rumah orang tuanya? Kalau iya, seharusnya anak kami dibawa, tidak ditinggalkan sendiri. Atau, ia sedang keluar rumah? Namun, itu sudah jam 12 malam. Seharusnya, ia tunda saja sampai esok pagi. Lalu, ke mana istri saya?”

Sang ustaz tetap diam mendengarkan dengan khusyuk.

“Kemudian, saya menghubungi satu per satu teman-temannya. Tentu saja, sebagian besar dari mereka sudah tidur. Saya memohon maaf karena telah membangunkan mereka. Sebagian besar dari mereka juga tidak tahu istri saya di mana sampai akhirnya saya menghubungi salah satu teman lamanya.”

“Terdengar suara yang sangat berisik. Saya harus berteriak sedikit supaya suara saya terdengar olehnya. Oh, rupanya teman istri saya ini sedang berada di diskotik. Yang membuat saya kaget adalah ternyata, istri saya ada di sana bersama dia, sedang minum minuman keras di diskotik.”

“Saya langsung meminta istri saya pulang. Namun, dia menolak, Ustaz. Katanya, dia akan sekalian pulang pagi. Nanggung katanya. Saat itu, saya marah sekali. Lelah saya langsung hilang. Saya mengunci pintu rumah dan menjemputnya dengan mobil ke diskotik. Di diskotik itu, saya sempat bertengkar sedikit dengan istri saya sampai akhirnya dia mau pulang, walaupun terlihat bahwa dia sangat kesal.”

Lelaki itu menarik napas panjang. Dia terdiam. Mukanya terlihat sangat kecewa.

“Ustaz, apa yang harus saya lakukan? Saya sudah lelah dengan istri saya. Saya sudah lelah dengan semua ini. Mengapa istri saya berperilaku seperti itu?” lelaki tadi tampak putus asa.

Sang ustaz menggeser tempat duduknya. Beliau bertanya, “Di mana Anda menemukan istri Anda? Di mana Anda berkenalan dengannya?”

Lelaki itu terdiam. Tak bisa menjawab. Setelah itu, ia menunduk sedih.

“Di diskotik, Ustaz. Saat itu, saya masih jadi laki-laki nakal. Setiap malam saya bermain ke diskotik untuk melepas stres dan berkenalan dengan banyak gadis. Salah satunya adalah gadis yang sekarang menjadi istri saya.”

“Saya berkenalan dengannya saat ia tengah meminum Vodka. Sikapnya sangat ramah dan ia pun begitu cantik. Saya jatuh cinta padanya dan kami pun menikah. Setelah itu, saya berubah. Saya berusaha mengaji dan mendalami Islam. Saya menjauhi minuman keras dan rokok. Namun, istri saya tidak mau berubah sampai sekarang.”

“Akhi…” ujar Ustaz pelan, “Itulah masalahnya.”

“Ananda bertemu dengan istri di diskotik. Maka, saat dia penat, dia akan ke diskotik. Mengapa? Itu karena dia memang sudah terbiasa ke diskotik saat dia masih gadis. Kebiasaan itu masih terbawa, walaupun ia sudah menikah,” Ustaz mencoba menerangkan dengan perlahan.

“Lalu, apa yang harus saya lakukan, Ustaz?”

“Mengapa Ananda berubah? Coba pikirkan itu, kemudian lakukan hal yang sama kepada istri Ananda, misalnya Ananda berubah karena teman yang soleh. Coba minta kepada teman istri Ananda yang solehah untuk ikut membantu istri Ananda berubah.”

wanita yang baik
Di mana kamu menemukan istrimu?

“Dan, jangan lupa doakan istri Ananda. Sudah seberapa sering Ananda berdoa untuknya?”

Lelaki itu terdiam. “Tidak terlalu sering, Ustaz.”

“Nah, mulailah berdoa lebih sering lagi. Ingat, Allah hanya memberikan laki-laki baik kepada wanita baik-baik. Begitu pula sebaliknya. Jadi, untuk saat ini, bersabarlah. Mudah-mudahan Allah memberikan istri Ananda hidayah.”

51

SHARES

Bagikan di Facebook

Kategori: Istri Solehah


Komentar Abi/Ummi?

Inovasi Keren Afrakids
Download E-book

Copyright © 2015 · AbiUmmi.com Komunitas Keluarga Islami Indonesia